POSSIBILITY
Sinopsis :
Apa yang akan kamu lakukan bila orang yang kamu sayangi dan orang yang kamu percaya malah menyakiti hatimu?Mungkin hanya kamu sendiri yang dapat merasakan luka itu dan merasa bahwa kamu benar-benar hidup sendiri di Dunia ini!!Untuk itu hanya ada satu cara untuk mengakhiri semuanya.
Begitupun dengan Rimby,sahabatnya sendiri telah mengkhianati kepercayaannya selama ini.Dia ditusuk dari belakang atas perlakuan yang tak seharusnya pantas ia dapatkan.Akan tetapi dibalik kejadian yang membuatnya “hampir mati” itu,ia bertemu dengan seorang pria yang menurutnya berasal dari negeri dongeng.
Siapakah dia?Mengapa orang yang ia anggap sebagai “dewa penolong” nya itu tidak mau mengenalnya lebih jauh?Dan mengapa orang tua nya itu sangat tidak menyukai pria yang ia panggil sebagai “dewa penolong”nya itu?
Sendiri
Waktu serasa berputar tiga kali lebih cepat dalam pikiranku.Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan agar semuanya kembali normal meskipun itu tidak akan mungkin terjadi. Saat ini,hari ini,dan di detik ini.AKU TIDAK AKAN PERNAH PERCAYA LAGI DENGAN YANG NAMANYA SAHABAT!!!!!!!! Membayangkan seluruh isi dunia jatuh di atas kepalaku tidak akan membuatku merasa sakit seperti SAKIT yang aku alami sekarang ini.Sakit ini benar-benar merusak semua sistem sarafku,sampai ke otakku bahkan yang lebih parahnya lagi,kini aku merasa aku sudah tidak peduli dengan SEMUANYA termasuk hidupku sekarang ini.Jadi untuk apa aku mempertahankan semuanya bila Tidak ada lagi orang-orang yang dulu sangat aku sayangi?
Tangisanku yang sedari pagi tadi meluap-luap kini semakin bertambah parah dan mungkin tangisan yang tadinya bersuara itu berubah menjadi tangisan bisu yang lebih mengerikan karena tangisan ini benar-benar membuat hatiku seperti ditusuk dengan seribu pisau yang sangat tajam dan membuat mataku menjadi bengkak seperti terkena pukulan seorang pencopet yang sedang berebutan tas korbannya tapi si korban malah nekat mempertahankan tas nya itu sehingga terkena pukulan yang benar-benar bisa membuat mata menjadi sipit dan sembap itu.
Dalam otakku kini,hanya berpikir untuk mencari jalan keluar atas segala permasalahan ini,dan sempat terbesit dalam pikiranku bahwa Aku harus mengakhiri semuanya.Aku tekankan kata SEMUANYA dalam hatiku.Mungkin bagi sebagian orang diluar sana bisa mengatasi masalah rumit ini dengan sedikit perhatian dan kasih sayang dari orang-orang terdekatnya yang ia cintai.Tapi aku?Dengan siapa aku harus berbagi semua permasalahan ini jika Orang yang aku sayang dan orang yang aku percaya selama ini dengan tega Mengkhianati aku?! Sekarang ini,aku rindu pada Ibuku.Aku ingin disaat seperti ini ia ada dan mendekapku erat dalam pelukannya sambil berusaha menenangkan hatiku yang sangat kacau ini.Itu hanyalah khayalanku semata,Ibuku sudah meninggal lima tahun yang lalu karena penyakit kanker nya dan dua tahun kemudian kakak ku juga meninggal tapi ini karena Kasus Narkoba yang membuat Papa ku shock berat sehingga ia kini sangat protektif terhadapku,anak perempuan satu-satunya yang ia punya.
Papa ku yang bekerja sebagai dokter di salah satu rumah sakit terkenal disini sangat sibuk sehingga kami hanya bertemu di waktu pagi saat sarapan dan malam di waktu makan malam saja.Untuk itu,aku sangat butuh kasih sayang yang lebih.Aku sangat ingin diperhatikan!
Jam menunjukkan pukul delapan malam tapi aku yang sedari tadi pagi tidak keluar kamar dan tertidur setelah seharian menangis,akhirnya terbangun juga ketika mendengar tiga kali suara ketukan pintu kamarku.
“Rimby…Rimby…saatnya makan malam!Papa tunggu di ruang makan ya nak!”
“ia aku nanti nyusul pah!”
Dengan langkah goyah,aku menuruni tempat tidur dan kaget ketika melihat tissue bertebaran dilantai dibawah tempat tidurku,bekas air mata yang aku keluarkan tadi.Aku berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan sempat terperangah juga ketika melihat wajahku yang kacau karena kejadian tadi.Meskipun mataku sembap dan sama sekali tidak nafsu makan,tapi aku akan ke ruang makan saja,menghormati papa yang sudah menungguku disana.Aku kuncir rambutku hanya dengan sebuah karet yang terletak di meja belajarku,aku sudah malas mencari-cari kunciran lagi.Setelah itu aku berjalan keluar dan menuruni tangga menuju ruang makan yang terletak disebelah kiri ruang tamu rumahku.
“Met malem pah?”
“selamat malam juga,nih liat papa tadi beli sate ayam dan ayam goreng di jalan”
“Tapi aku udah kenyang pah”
“Hei …mata kamu kenapa?kamu habis nangis ya?”
“Begitulah”
“Ada masalah apa sampai-sampai mengganggu selera makan mu itu?”
Aku hanya menjawabnya dengan senyuman,toh pasti papa bisa menebk sendiri.
“Pasti masalah dengan Sean ya?”
“Bukan Cuma itu Pah!”
“Lalu? “
“hhh…dengan Viona juga!”
“Loh ada apa dengan Viona?Kalian kan sudah bersahabat sejak SMP!”
“ Waktu gak akan pernah bisa jadi jaminan kalau orang yang sudah kita anggap sebagai sahabat itu benar-benar sahabat yang gak akan pernah nyakitin kita!”
“Maksud kamu apa?”
“Sean dan Viona ternyata mereka Pacaran dibelakang aku!”
“APA?!!!! (kaget) awas aja yah mereka kalau bertemu denganku pasti aku akan…”
“Udahlah Pah……biar aku dan mereka aja yang nyelesein masalah ini!”
“Yasudah,kalian kan sudah dewasa jadi bersikaplah selayaknya orang dewasa”
“Pah..aku masih kelas 3 SMA…aku belum setua itu!”
“hahaha…kamu ini masih saja sempat bercanda dalam situasi seperti ini”
“senang rasanya bisa menghibur (tersenyum kecil)”
“Kamu memang mirip Ibumu”
“Pujian yang sangat membahagiakan”
“Oke kalau kamu memang tidak nafsu makan,pergilah tidur sana!Besok kan kamu sekolah ! oya,kapan pembagian hasil nilai kelulusan?”
“Besok…Dan aku ingin Papa menghadiri acara kelulusanku seminggu lagi”
“Baiklah kalau aku sedang tidak ada pasien”
“Pah..please?”
“Oke,papa janji”
“Nah begitu dong!”
“Doakan saja semoga papa sedang tidak ada pasien yang harus dioperasi pada hari itu!”
“Sangat tidak masuk akal Pah bila itu adalah alasan untuk menghindari acaranya”
“Oke…selamat malam Rimby”
“malem pah”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar